Selama bertahun Madrasah Nurul Iman berdiri, para murid dan guru selalu kesulitan dengan ketiadaan kamar mandi di area madrasah. Adalah hal yang biasa, sebelum kamar mandi ada, untuk urusan “ke belakang”, anak-anak harus berlari-lari menuruni bukit untuk mencapai aliran sungai yang lokasinya tidak jauh dari madrasah tempat mereka belajar.

Dari cerita para guru, sering, selesai urusan ke belakang, beberapa murid itu tidak dapat melanjutkan pelajaran karena seragam mereka sudah basah ketika bersuci di sungai. Adapula murid yang memilih pulang kerumah, untuk sekedar buang air kecil. Tentunya hal seperti itu dapat mengganggu proses belajar.

Bayangkan, ada 96 anak, usia 6 hingga 10 tahun, belajar di madrasah itu. Madrasah yang terletak di Desa Jandi Meriah, Kecamatan Tiga Nderket, Kabupaten Karo itu, sangat berperan dalam menghidupkan Islam, khususnya bagi anak-anak desa itu dan sekitarnya.

Dari pengakuan Supiatun, kepala sekolah sekaligus guru madrasah, hampir seluruh anak muslim belajar disitu. Mayoritas mereka sudah mengenal huruf Qur’an. Bahkan sebagian sudah dapat membaca Qur’an. Insya Allah program berantas buta Qur’an, berjalan baik di sini.

Melihat antusiasme belajar yang tinggi, dengan menggandeng lembaga Al-Nidaa’ Malaysia, awal Pebruari 2018, Ulil Albab memulai pembangunan 2 ruang kamar mandi di area madrasah.

Alhamdulillah 15 Februari 2018, kamar mandi selesai dikerjakan. Pipa aliran air ke tangki juga sudah dipasang. Saat pertama kran dibuka dan air memancar, ucapan kesyukuran dan teriak kegembiraan anak-anak saling bersahutan. “Alhamdulillah air sudah keluar, berarti kamar mandi sudah dapat digunakan,” cetus Murni, salah satu pengajar.

Diharapkan, keberadaan kamar mandi akan membuat pengelola semakin bersemangat. Apalagi selama ini kebermanfaatan dan berbagai prestasi telah berhasil mereka raih. Seperti diceritakan Supiatun, muridnya sering menjadi andalan dalam perlombaan baca al-Qur’an antar kecamatan di Kabupaten Karo.

Tidak heran, beberapa pihak ikut mengapresiasi keberadaan lembaga ini. Contoh, bila dulunya jalan menuju madrasah belum ada nama, belakangan jalan itu sudah diberi nama Jalan Madrasah, dan diresmikan oleh kepala desa

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *