Profil Ulil Albab

Berawal dari diskusi antar beberapa mantan aktifis Lembaga Dakwah Kampus (LDK) dari beberapa universitas negeri dan swasta di Medan, maka digagaslah ide untuk mendirikan sebuah wadah guna menyatukan para mantan tersebut. Tujuan utamanya adalah agar mereka tetap dapat bersama dalam beraktualisasi di dunia sosial dan da’wah. Masjid Dakwah Kampus USU, biasanya menjadi lokasi favorit diskusi. Hal yang sangat wajar, mengingat sebagian besar penggagas berasal dari mantan pengurus Bina Mahasiswa Masjid Dakwah dan LDK Ad Dakwah USU.

Menyadari bahwa kondisi tidak sehat ini tidak layak untuk dipertahankan, Desember 2005 pembenahan secara perlahan mulai dilakukan. Dengan meminjam -untuk sementara waktu- salah satu ruangan kecil di area Masjid Taqwa Polonia, kerja besar pun coba dirancang.

Nama-nama yang dapat disebut sebagai penggerak awal ide pendirian lembaga ini, antara lain ; Abdul Razak, Emilzam Lubis, Dedi Hardianto, Henry Ridho, Rasman Rasdiwangsa, Hermansyah Daulay, Munawar, Hasanuddin Husin, Rajiman, Manna Lubis, Latifah Hanum, Bahlena Dewi, Kembang Sri Rezeki, Fathul Jannah, Syarifah Fadilah, Elza, Arnita, Fawida Hanum, dan beberapa nama lain. Diskusi ini sendiri mulai intensif dijalankan sekitar Agustus 1998.

Setelah melalui berbagai pertemuan, Desember 1998 diputuskan untuk mendirikan sebuah organisasi bernama Ulil Albab. Bentuk organisasi yang dipilih adalah yayasan. Akhirnya, 28 Desember 1998 Ulil Albab (UA) pun resmi didaftarkan pada notaris Herawati Harun, dengan Akte No.26.

Dalam perjalanan awal, semangat beraktifitas layaknya ketika masih menjadi mahasiwa, terasa mendominasi pada diri para pengelola UA. Yang membedakan adalah pada keinginan untuk melaksanakan aktifitas dengan model yang berbeda dan lebih meningkat dibanding organisasi kemahasiswaan. Lebih penting lagi, spesialisasi sasaran program juga lebih spesifik, yaitu golongan dhu’afa.

Selanjutnya berbagai aktifitas pun dirancang. Mulai dari program pendidikan, sosial, da’wah, dan tidak lupa bisnis.

Berbagai program yang dijalankan selanjutnya menjadi fokus utama kerja UA. Diantara yang dapat disebut, antara lain program beasiswa adik asuh, tebar qurban, serta berbagai aktifitas sosial. Ada juga aktifitas rutin yang sempat berjalan selama 4 tahun (1999-2003), yaitu pendirian dan pengelolaan sekolah Taman Pendidikan Al Qur’an (TPA) bagi anak-anak nelayan di Desa Kampung Nelayan Belawan.

Seiring berjalannya waktu, pada Juni 2003 hingga Juni 2004 UA mencoba menjalankan aktifitas organisasi layaknya sebuah LAZ (Lembaga Amil Zakat). Sebuah ruko beralamat di Jl. Sunggal No. 108 D Sei Sikambing Medan pun sengaja disewa guna memperlancar kerja organisasi. Setelah beraktifitas selama 1 tahun, maka melalui evaluasi pengurus, diputuskan untuk tidak memperpanjang sewa kantor, karena tidak maksimalnya hasil yang dapat dicapai.

Kerja organisasi terus berlanjut dengan penanganan yang kurang optimal dari segenap pengelola. Namun, peristiwa bencana tsunami Aceh akhir Desember 2004 dan gempa Nias 2005 membuat roda organisasi kembali bergerak dan menjadi lumayan hidup. Berbulan-bulan personil UA ikut turun langsung menyalurkan bantuan, bertindak sebagai relawan di daerah bencana, berkoordinasi kerja dengan banyak organisasi serta lembaga lain, dan berbagai aktifitas lain.

Begitulah UA berjalan. Penataan kerja belum dijalankan dengan rapi. Personil juga datang dan pergi silih berganti. Dari sisi ini harus diakui, perkembangan UA dari awal berdiri sampai dengan –setidaknya- awal 2006 tidak berjalan dengan oprimal.

 

Model penanganan paruh waktu juga mulai ditinggalkan. Segenap potensi yang selama ini banyak mendukung UA dihimbau dan dirangkul kembali agar komitmennya semakin kuat dalam memback-up aktifitas dan keberadaan UA.

UA juga dirancang ulang untuk semakin menegaskan identitas kelembagaannya, yang memiliki misi pokok melaksanakan aktifitas-aktifitas yang bertujuan membantu serta mengangkat harkat dan martabat kehidupan golongan dhu’afa.

Penerjemahan misi tersebut direalisasikan dalam berbagai bentuk program nyata yang penekanannya diarahkan pada upaya penguatan bidang pendidikan/ SDM dan ekonomi mikro.

Akhirnya, guna mendukung realisasi misi tersebut kami mengajak segenap pihak untuk berpartisipasi mendukung seluruh aktifitas UA.

Selain itu, UA juga siap menjalin kerjasama program dengan pihak-pihak lain yang memiliki concern yang sama terhadap persoalan dhu’afa. Insya Allah aktifitas serta partisipasi kita sekalian akan dapat membantu meringankan penderitaan dhu’afa di sekeliling kita …. insya Allah

Visi
Menjadi Lembaga Terbaik dan Terpercaya Dalam Melayani Dhuafa di Sumatera Utara

Misi
Memberdayakan Serta Meningkatkan Kualitas Kehidupan Kaum Dhuafa Menjadi Lebih Mulia dan Bermartabat

IZIN LAZ
Kementerian Agama No. 1035 Tahun 2017

NOTARIS
No. 4 Notaris Mulkan Hariadi Siregar 26 November 2016

PENGESAHAN
Menkumham RI No.AHU-44.AH.01.05.2016

 

MANAJEMEN

Dewan Syariah : Ust. Drs. Irwan Syahputra, MA
  : Ust. Drs. Ilyas Tarigan, Apt
Direktur : Ir. Munawar
Klinik Sahabat : dr. T.M. Reza Syahputra, M. Biomed
Sahabat Pendidikan : Salman
Sahabat Dakwah : Putra Panjaitan, S.HI
Sosial Kemanusiaan : Pinky H. Manik
CRM : Divo Yudha Iqbal Alfarizki, S.Kom
Keuangan : Werdiningsih, SE.Ak