Tanah Untuk Benteng Aqidah Jandi Meriah

Nov 16, 2015 | Layanan Dakwah | 0 comments

Wajah tegasnya menampakkan gurat perjuangan. Suaranya lantang membangkitkan semangat santri didiknya untuk rajin mengaji. Demikian keseharian Sufiatun menjalankan tanggung jawabnya mendidik anak-anak Islam Desa Jandi Meriah, Kecamatan Tiganderket, Karo.

Pengajaran yang diberikan layaknya kurikulum yang harus dijalani siswa madrasah. Mulai dari belajar membaca al Qur’an, hafalan do’a dan surat pendek, pendidikan akhlak, dan tata cara ibadah.

Di Madrasah Nurul Iman, selama beberapa tahun belakangan, bersama 3 guru lainnya, Sufiatun berjuang keras membentengi aqidah ummat, khususnya anak-anak dan remaja. “Setidaknya mereka punya bekal hidup mampu baca Qur’an,” ujarnya optimis, saat ditanya targetnya membangun madrasah.

Madrasah yang dikelola hanyalah 2 lokal atau kelas yang sebenarnya sudah tidak lagi memadai untuk menampung santri yang jumlahnya semakin membludak. Saat ini jumlah totalnya melebihi 100 anak.

Ketika Ulil Albab berkunjung Selasa (10/11), santri sedang mengulang-ulang hafalan. Melihat wajah polos anak-anak, menyadarkan semua kita bahwa tantangan yang akan mereka jalani sungguh sangat berat. Tanpa peran sosok ikhlas Sufiatun bersama guru lain, tidak terbayangkan masa depan da’wah khususnya di Jandi Meriah.

Di zaman serba materialistis ini, jelas tidak akan banyak lagi dijumpai sosok yang begitu memikirkan nasib ummat Islam. Hanya dengan gaji Rp 150 ribu/bulan, selama bertahun, 4 sekawan ini kompak menguatkan fondasi masa depan Islam agar tidak pupus tergilas waktu, di saat pihak di luar Islam terus aktif menguatkan dan menancapkan pengaruhnya.

Melalui program Korps Da’i Pelosok, Ulil Albab berupaya menguatkan perjuangan para da’i dan guru-guru agama di pelosok, dengan memberikan tambahan uang saku. Untuk Sufiatun cs, sejak sekitar 6 bulan lalu, telah disalurkan dana untuk masing-masing guru sebesar Rp 400 ribu/bulan.
Kemudian, guna mengantisipasi kelas madrasah yang makin terasa sempit seiring pertambahan santri, Ulil Albab telah menyalurkan bantuan dana sebesar Rp 16 juta yang akan dimanfaatkan untuk pembelian tanah seluas ± 100 m persegi. Dana itu merupakan gabungan donasi Mahasiswa IIUM Singapura dan Jema’ah Al Nidaa’ Malaysia.

????????????????????????????????????

Selain itu, didapat info, tanah yang berada di bagian dinding belakang, akan dibebaskan kalangan non muslim guna dibangunkan pemukiman untuk kalangan mereka. Bila itu terwujud tentu sedikit banyak akan mengganggu proses belajar madrasah. Dengan dasar itu, tentu tidak berlebihan bila disebut penyaluran donasi pembelian tanah ini sangat strategis dalam membentengi aqidah ummat Islam Jandi Meriah.

“Kami sangat berterima kasih atas bantuan ini, karena selain akan menambah luas tanah madrasah, juga akan membuat bangunan ini tidak berdempetan langsung dengan pemukiman yang akan dibangun nantinya oleh mereka,” lirih Sufiatun dengan mata berkaca

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *