Nama lengkapnya Jibran Pratama. Biasa disapa Koko. Sejak menginjak bangku kelas 5 SD, ia sudah ingn berkhitan. Ia malu. Teman sebayanya sudah banyak yang khitan.
Faktor kesulitan ekonomi keluarga, membuat ia harus bersabar. Anak berusia 12 tahun itupun sadar diri. Ia mulai menyisihkan sebagian uang jajannya untuk ditabung. Untuk biaya sunat, katanya.
Keluarganya yang tinggal di Jl. Brigjen Katamso, Medan, masih harus berjuang hanya untuk mencukupi kebutuhan harian mereka. Penghasilan orangtuanya, tidak menentu. Koko adalah anak pertama dari pasangan Ela dan Hartono. Ayahnya muallaf. Bersyahadat sejak tahun 2005.
Selasa, 29 April 2019, karena terus didesak Koko, sang ibu datang ke Klinik Sahabat Ulil Albab untuk berkonsultasi seputar khitan. Sekalian mencari info biaya. Alhamdulillah, setelah berkonsulatasi dengan dokter dan perawat, dijadwalkan 1 minggu berikut, Koko boleh kembali untuk proses khitan. Biaya gratis.
Orangtuanya senang sekaligus terharu. Senang, karena ternyata ada klinik yang membebaskan biaya khitan anaknya. Terharu, karena keinginan anaknya berkhitan, akan segera terpenuhi.
Tepat di hari ke-2 Ramadhan, Koko naik tempat tidur operasi. Siap dikhitan. Tak ada ekspresi takut di wajahnya. Ia menikmati proses khitan, yang memang telah lama diinginkan. Malah, anak berwajah oriental ini, terus bercanda dan bercerita dengan dokter, perawat dan kedua orang tuanya. Bisa jadi, itu salah satu caranya untuk mengalihkan rasa takut.
“Walaupun dikhitan dia keukeh tetap mau berpuasa,” ungkap ibunya, saat menemani proses khitan. Namun dr. Rahmad, yang menangani, menganjurkan agar Koko tidak usah berpuasa. Agar ia dapat mengkomsumsi obat pasca khitan, sehingga proses pemulihan bisa lebih cepat.
“Kami sangat berterimaksih kepada Klinik Ulil Albab. Pelayanannya sangat baik dan memuaskan. Dokternya pun ahli dan ramah. Kami sangat terbantu dengan layanan khitan gratis ini,” ujar sang Ibu.
“Saya dan ayah Koko sudah bingung mencari tempat khitan yang harganya terjangkau untuk tingkat ekonomi orang seperti kami. Kalo di tempat lain, uang yang Koko tabung di sekolah pun belum cukup untuk biaya khitannya,” sambungnya.
Terinspirasi oleh Koko, di hari yang sama, 3 temannya yang lain, Agra, Kafi dan Iqram, juga ikut menjalani proses khitan di Klinik Ulil Albab.
Alhamdulillah zakat dan infak dari para Sahabat Donatur Ulil Albab, membantu anak dhuafa menikmati layanan khitan gratis ■ deb
0 Comments