Simpati Untuk Guru Ngaji Dan Da’i

Jun 10, 2020 | News, Layanan Dakwah, Ulil Albab | 0 comments

Sejak maraknya covid di Indonesia pada sekitar Pebruari 2020, hampir semua aktifitas terganggu dan mengalami penyesuaian. Akibatnya, beberapa profesi, khususnya guru ngaji dan da’i/penceramah, merasakan langsung dampaknya.

Untuk di daerah Kota Medan sekitarnya, di bulan Maret mulai terasa perubahan signifikan. Ribuan sekolah mulai diliburkan aktifitas belajarnya. Untuk sekolah negeri tidak terlalu bermasalah, karena gurunya rutin mendapatkan gaji dari negara.

Cuma, bagi sekolah swasta, kondisi itu membuat harap-harap cemas kalangan guru. Gaji mereka kebanyakan mengandalkan dari pembayaran SPP siswa. Masalahnya, banyak orangtua sisiwa yang seret membayar SPP, karena tekanan ekonomi.

Belum lagi kelompok guru bidang studi di sekolah swasta, mayoritas mereka terancam tidak mendapatkan gaji sama sekali. Keadaan yang sama, dialami profesi guru ngaji.

Mereka yang selama ini rutin mengajar dari rumah ke rumah, terpaksa harus berprihatin diri. Mayoritas pembelajaran ngaji di rumah dihentikan oleh para orangtua.

Sementara untuk da’i, kondisinya hampir mirip. Kecuali da’i yang “memiliki nama”, kebanyakan da’i lain menghadapi kondisi sulit. Banyak pengajian atau majelis taklim yang meliburkan diri. Kebanyakan karena mengikuti anjuran untuk menghindari kerumunan.

Walhasil, harus ada yang memperhatikan kondisi para pejuang Islam itu. Tanpa corona pun, kebanyakan ekonomi mereka perlu diperhatian. Apalagi sekarang. Tentu makin sulit.

“Bagaimana lagi. Sudah takdir Allah seperti ini. Insya Allah kami tetap bersemangat untuk berdakwah dan membimbing ummat, tapi kondisi memaksa kita untuk lebih banyak berdiam diri di rumah. Sementara kita banyak bersabar dulu la,” tutur Irfan Irawan, da’i muda di Medan.

Melalui kerjasama dengan beberapa donatur, dalam Ramadhan kali ini, Ulil Albab telah menyiapkan bantuan tunai atau paket sembako bagi puluhan guru ngaji dan da’i di berbagai lokasi di Medan, Deli Serdang, langkat, dan Karo, sebagai bentuk simpati atas kesulitan yang sedang mereka alami.

Kita senantiasa memerlukan kehadiran para guru ngaji dan da’i, untuk terus membimbing ummat. Insya Allah kesulitan ini segera berlalu ■

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *