Demam Berdarah Dengue atau lebih dikenal dengan DBD, siapa yang tidak kenal dengan demam ini. Demam ini disebabkan oleh virus, yang penularannya melalui nyamuk Aedes Aegypti.
Prosesnya, nyamuk tersebut menggigit orang yang sudah pernah terkena demam berdarah, lalu membawa virus demam berdarah, dan menyimpannnya didalam air liur. Selanjutnya, nyamuk Aedes menggigit orang lain dengan menanamkan air liurnya ke dalam tubuh si korban.
Waktu penularan nyamuk Aedes, dari pagi hingga sore hari. Nyamuk ini, hidup dan berkembang-biak di daerah dengan iklim tropis. Salah satunya di Indonesia.
Berdasarkan data dari Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), pada tahun 2015, dikabarkan bahwa penderita demam berdarah di 34 provinsi di Indonesia, adalah sebanyak 129.179 orang. Dimana 1.240 diantaranya meninggal dunia. Angka itu cukup fantastis. Artinya, kasus DBD di Indonesia masih sangat banyak.
Melihat dari data tersebut, ada baiknya kita coba mengenali beberapa tanda, gejala dan pencegahannya. Diantara tanda dan gejalanya ; demam tinggi antara 380 – 400 C selama 3 hari, nyeri kepala, otot, dan persendian, timbul bintik-bintik kemerahan pada kulit, mimisan, mual, muntah, hingga kehilangan nafsu makan.
Apabila menemukan salah satu tanda tersebut, segera bawa ke dokter atau pusat kesehatan terdekat. Karena, jika tidak segera ditindaklanjuti, akan memperparah keadaan si penderita. Akan berakibat syok, perdarahan pada saluran pencernaan, hingga kematian.
Pencegahan DBD dapat dimulai dari hal yang sederhana. Lakukan Gerakan 3M, yaitu menguras penampungan air, menutup tempat penampungan air, serta menyingkirkan barang bekas atau mendaur ulang kembali agar bisa dimanfaatkan.
Hal sederhana itu akan dapat menolong kita, dengan tidak memberi kesempatan kepada nyamuk Aedes Aegypti untuk bertelur dan bersarang. Selain itu, kita juga harus menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar rumah.
Jangan biarkan adanya tumpukan pakaian kotor di dalam kamar, membersihkan selokan dari sampah, membersihkan tempat penampungan air, menggunakan kelambu tidur atau obat pengusir nyamuk, menaburkan bubuk ABT pada air penampungan, hingga memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam tumbuhan yang tidak disukai nyamuk, misalnya serai.
Semoga kita semua dapat terlibat dalam mencegah penyebaran DBD
0 Comments