Info > News

Kesempatan Bagi Yang Mau Berubah

May 24, 2019 | Sharing, Ulil Albab | 0 comments

Berbeda-beda sikap kaum muslimin dalam menyambut dan menjalani puasa Ramadhan. Banyak yang jauh hari sudah menanti dan merindukannya. Kelompok ini berpikir, inilah kesempatan untuk mendapatkan keampunan Allah dan bonus pahala yang berlipat ganda. Mereka pun akan optimal mengisi waktu-waktu di Ramadhan dengan ibadah dan amal shaleh

Ada yang menanggapinya dengan sedikit bersemangat. Semangatnya temporal. Prilakunya dicirikan dengan aktifitas ibadah dan amal shaleh yang hanya giat di awal. Selanjutnya, biasanya, di atas 10 Ramadhan semangatnya mulai tidak terjaga seperti di awal.

Yang miris adalah karakter kelompok ketiga. Mereka ini sikapnya biasa saja. Bahkan cenderung ada yang “tidak nyaman” dengan Ramadhan. Ketidaknyamanan itu biasanya, karena terganggunya kebiasaan rutin yang mereka jalani.

Tiga tipikal di atas, setidaknya mewakili karakter umum yang biasa ada di kalangan umat Islam. Artinya, seberapa kuat pun gempitanya, atau seberapa keras pun para ustadz mengingatkan tentang keutamaan bulan penuh keberkahan itu, tetap saja tanggapan umat akan seperti yang ada di atas.

Di luar itu semua, bagi kaum muslimin yang sudah terbiasa berdisiplin menjalankan berbagai rutinitas ibadah, tentu akan menjadikan Ramadhan sebagai kesempatan guna meningkatkan kuantitas dan kualitas amal shalehnya. Kalangan ini, tidak akan sulit melakukan penyesuaian. Hanya tinggal meneruskan dan meningkatkan kebiasaan yang telah menyatu dalam keseharian mereka.

Begitulah harusnya sikap ideal seorang muslim. Karena pada dasarnya bulan suci ini, adalah ajang kesempatan bagi mereka yang mau berubah. Baik dengan peningkatan kualitas dan kuantitas amal, maupun AAAdengan merubah karakter tidak baik menjadi lebih baik.

Atmosfir yang dirasakan pada saat Ramadhan memang berbeda. Semua umat Islam pasti merasakan itu. Dimana-mana terlihat orang beramai mengejar shalat berjamaah 5 waktu di masjid, sahut-sahutan lantunan ayat Qur’an yang terdengar di banyak tempat, serta mudahnya berinfaq, bersedekah, atau berbagi pada sesama, adalah suasana khas yang hanya ada di bulan ini.

Momen atau suasana sakral seperti itu, harusnya dapat dimanfaatkan dalam rangka memperbaiki kualitas diri. Menetapkan berbagai target amal yang harus dikerjakan selama 1 bulan penuh, adalah ikhtiar lain yang dapat dilakukan guna memaksa diri untuk berubah.

Saatnya paksa diri untuk senantiasa hadir taraweh sekaligus melaksanakan shalat 5 waktu di masjid. Paksa diri untuk mulai rutin membaca al Qur’an. Paksa diri untuk mau berbagi kepada sesama, khususnya pada para dhuafa. Paksakan diri untuk berkomitmen menjalankan kebaikan dan ketaatan pada Allah.

Kita tidak tahu, apakah kesempatan ini masih Allah berikan pada kita di tahun-tahun mendatang. Sikap paling benar adalah, berusaha mengambil dan memaksimalkannya. Insya Allah itu akan mendatangkan kebaikan dunia akhirat bagi kita. Wallaahu A’lam

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *