Janggawari – Qurban Setelah 20 Tahun

Dec 9, 2011 | Program Tebar Qurban | 0 comments

Beragam tipe atau karakter daerah yang dijumpai relawan Ulil Albab dalam penyaluran hewan qurban pada kegiatan Program Tebar Qurban (PTQ) 1432 H lalu. Ada yang mewakili tipe daerah gunung, laut, hulu sungai, hutan, dan pastinya juga daratan.

Salah satu yang diangkat disini adalah lokasi qurban Ulil Albab yang berada di daerah muara pantai yang bernama Janggawari.

Bukanlah perjalanan yang mudah untuk menuju ke Dusun XI Janggawari Desa Silo Baru Kecamatan Silau Laut Kabupaten Asahan. Hampir sepanjang perjalanan menuju lokasi, siapapun wajib melewati jalan yang penuh dengan lubang dan kubangan lumpur yang super licin layaknya dilumuri oli atau pelumas. Perjalanan juga akan melewati lebatnya deretan hutan Mangrove.

“Sewaktu kami membawa kambing qurban kemari, terpaksa kami pikul sejauh lebih dari 1 kilometer karena jalan kaki saja sering terpeleset apa lagi naik kendaraan,” kisah Bapak Selamat tokoh masyarakat setempat yang banyak membantu Ust. Ahmad Ridho (Deri), relawan Ulil Albab.

Tanggal 6 November 2011 pukul 3.30 WIB dini hari relawan baru tiba di dusun ini setelah sebelumnya menempuh perjalanan hampir 3 jam dari Kota Tanjung Balai. Total waktu tempuh dari Kota Medan ± 8 jam. Perjalanan malam itu harus dijalani karena di pagi harinya relawan diminta secara khusus oleh warga untuk menjadi khatib sekaligus imam pada pelaksanaan shalat ‘idh di dusun tersebut.

Shalat ‘idh sendiri baru dimulai pukul 9 pagi, menunggu masyarakat berkumpul di Mushalla Al Falah. Maklum, rumah mereka saling berjauhan. Selesai itu, semua bersiap melaksanakan ibadah penyembelihan hewan qurban.

Tangis haru sebahagian warga pecah saat menyaksikan penyembelihan. Momen ini ternyata benar-benar ditunggu seakan sebuah berkah luar biasa bagi warga. Bagaimana tidak? Sejak tahun 1984 Dusun Janggawari berdiri, baru kali inilah mereka menyaksikan langsung penyembelihan qurban berlangsung di dusun mereka. Bertahun-tahun, tepatnya 26 tahun, tak lelah mereka berharap dan berdoa. Penantian warga pun terjawab sudah.

”Kami bersyukur sekali dusun kami terpilih menjadi salah satu lokasi penyaluran qurban Ulil Albab. Terus terang Pak, selama ini seperti gak ada yang peduli dengan keberadaan masyarakat disini. Kami sangat terharu sekali pada hal sebelum ini kita tidak saling kenal,” ujar Bapak Selamat terbata-bata sambil menangis haru di hadapan jamaah yang hadir.

Ketika relawan berpamitan, warga melalui Bapak Selamat menyampaikan salam serta doa kepada Ulil Albab dan para pequrban. “Terima kasih banyak Pak, semoga kegiatan ini bukan yang terakhir di dusun kami!” …. Insya Allah

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *