Hidupkan Jumat di Pelosok

Jan 3, 2017 | Layanan Dakwah | 0 comments

Shalat Jumat sebagai ibadah wajib bagi setiap muslim, bagi sebagian ummat Islam di pelosok, masih menjadi aktifitas mewah yang tidak dapat dilaksanakan secara rutin. Faktor ketiadaan khatib, menjadi kendala yang belum didapatkan solusinya. Dan itu hampir dipastikan, terjadi di ratusan masjid.

Tidak perlu hingga ke jauh daerah, yang muslimnya minoritas, semisal Tapanuli Utara, Humbang Hasunduta, Dairi, atau Karo, bahkan masjid yang berjarak tempuh 1 hingga 1,5 jam dari Kota Medan pun, masih banyak yang tidak melaksanakan jumatan.

Melihat fakta itu, Sahabat Da’wah Ulil Albab, mencoba berkontribusi dengan menginisiasi Program Sebar Khatib Jumat (SKJ). Sebelumnya program ini sudah pernah dilaksanakan, juga di berbagai lokasi pelosok. Melalui evaluasi, kegiatan ini coba diperbaiki agar mendapatkan hasil yang lebih baik.

Di kesempatan kali ini, relawan SKJ mencoba fokus untuk menebar manfaat di beberapa masjid di sekitar Kabupaten Deli Serdang. Relawan khatib yang ditugaskan pada Jum’at, 09 Desember 2016, berjumlah 8 orang. Di setiap masjid ditugaskan 2 relawan.

Di antara masjid yang mendapatkan giliran penempatan relawan, adalah 3 masjid di Kecamatan Namorambe, yaitu Masjid Namirah Desa Tangkahan, serta Masjid Al Mustaqim dan Masjid Al Qomar di Desa Namobatang. Masjid Al-Fadanta di Desa Tambunen, Kecamatan Sibolangit, ikut mendapat giliran. Seluruh masjid tersebut berada di daerah minoritas muslim.

“Sering kami tidak sholat jum’at karena gak ada khatib. Terus, disini sedikit jamaah yang sholat di masjid,” ungkap B. Tumanggor, nazir Masjid Namirah, Desa Tangkahan, kepada M. Hisyamsyah Dani, relawan khatib pelosok Ulil Albab.

Alhamdulillah, jumatan di Masjid Namirah, kali ini dihadiri 10 kaum muslimin setempat. Minim memang. Namun cukup baik untuk menyadarkan relawan bahwa ada persoalan serius yang harus disikapi untuk dicarikan solusinya.

Kondisi hampir mirip terlihat di Masjid Al Fadanta dan Al Qomar. Jamaah jumat hanya 5 orang saja, termasuk khatib. Yang agak lumayan di Masjid Al Mustaqim, jamaah berjumlah 15 orang.

“Mayoritas jamaah awam tentang Islam, syukurnya mereka punya kemauan tinggi menghidupkan masjid,” tandas Tho’at Stiadhy, relawan khatib di Masjid Al Mustaqim.

Direncanakan, program ini akan berlanjut dalam upaya menghidupkan jumat di pelosok. Apalagi, sambutan yang diterima sangat menggembirakan. Di semua lokasi penugasan, relawan khatib Ulil Albab diterima dengan baik oleh nazir dan kaum muslimin

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *