“Exited! A new challange! Tadi ada yang nolak tapi dengan senyum seramah mungkin, akhirnya banyak yang malah datang ke kami minta takjil. Alhamdulillah.. kalo ini perasaannya sungguh bahagia. Serius!”
Deby Savitri Suheri (25), tidak dapat menyembunyikan rasa senangnya. Pengalaman barunya ikut sebagai relawan Ulil Albab di Program Ifthar On the Street (IOS) benar-benar memberinya kesan khusus. Berhadapan dengan kaum muslimin yang masih berjibaku di jalan saat sudah dekat waktu berbuka puasa, tentu ada kebahagiaan yang luar biasa saat dapat membagikan kue dan minuman berbuka bagi mereka. Saat mereka tidak menyiapkan bekal dan tidak menemukan penjual makanan atau minuman di perempatan jalan, tentu bertemu relawan yang membagikan bukaan gratis, akan menjadi jawaban kesulitan.
Banyak relawan yang bergabung pada rangkaian kegiatan Ramadhan Ulil Albab 2019 kali ini. Salah satunya Deby. Ia mengaku bahwa sebelumnya tidak mengenal banyak hal tentang Ulil Albab. Ia pikir hanya semacam lembaga yang memberi beasiswa khusus untuk penghafal al-Qur’an saja.
“Setahu saya dulu, Ulil Albab itu hanya lembaga pemberi beasiswa ke hafiz/hafizah, tapi setelah tanya salah satu staff ternyata Ulil Albab termasuk LAZ. Programnya pun gak hanya itu, bahkan ada memberikan beasiswa kepada yang membutuhkan. Supeerr sekaliiii Ulil Albab,” tuturnya.
Customer Service di salah satu tv prabayar ini turut mengajak temannya menjadi relawan IOS. Menjadi relawan IOS adalah tantangan baginya. Membagikan takjil gratis untuk berbuka ternyata tidak segampang yang dikira. Apalagi gadis yang tinggal di Deli Tua ini mengaku sudah lama tidak turun lapangan di kegiatan-kegiatan sosial.
Senin 21 Mei 2018, Simpang Jl. Ir. H Juanda, Medan, menjadi lokasi perdana relawan IOS Ulil Albab beraksi. “Ada takutnya juga, apalagi ada orang gila yang gangguin, anarkis lagi hehe rasanya pengen pulang aja. Kuatin niat lagi lah. Teringat hadist tentang orang yang beri makanan untuk orang berpuasa, dia akan dapet pahala sebesar orang yang berpuasa tersebut. Jadi semangat lagi,” kesan Deby.
Pengalaman diganggu orang gila, tidak buatnya jera. Esok harinya di Simpang Jl. Halat, ia dan temannya ketagihan ikut turun lagi membagikan takjil bersama relawan lainnya.
Deby optimis Ulil Albab bisa berkembang lebih dari yang sekarang. “Semoga Ulil Albab menjadi LAZ terbaik. Terus berkembang dan menebar manfaat bagi saudara-saudara kita yang lain,” harapnya
0 Comments