Tegak berdiri di perbukitan, Masjid Nurul Iman adalah satu-satunya sarana umat Islam untuk beribadah dan menuntut ilmu di Desa Pasir Tengah, Kecamatan Tanah Pinem, Kabupaten Dairi.
Masjid itu terletak di tengah-tengah tiga dusun, yang berada di sekeliling Desa Pasir Tengah. Dusun Simpang Tiga, Kampung Dalam, dan Pasir Tengah. Umat Islam hanya berjumlah 91 keluarga, dari total 600 keluarga yang tinggal disitu.
Selain shalat berjamaah serta Jumatan, aktifitas lain seperti kelas mengaji harian anak-anak dan orangtua, perwiritan kaum bapak dan ibu di hari Jum’at, serta hampir seluruh kegiatan PHBI dilaksanakan di Nurul Iman.
Sayang, semaraknya kegiatan itu berbanding terbalik dengan kondisi fisik masjid. Bangunan yang didirikan pada tahun 1999 itu, sama sekali belum pernah mendapatkan sentuhan perbaikan atau renovasi.
Papan-papan yang menutupi sekeliling dindingnya, sudah keropos dan berlubang. Lapuk dimakan usia dan juga digerogoti rayap. Atap seng 70% bocor. Rangka kayu dudukan seng juga sudah lapuk.
Apabila hujan disertai angin kencang, jamaah pun takut untuk berdiam di masjid. Mereka memilih untuk segera pulang. Khawatir masjid roboh dihantam angin.
Semua kondisi itu menjadikan Nurul Iman sudah layak untuk segera diperbaiki total. Bahkan lebih bagus lagi bila dibangun ulang.
“Sejak 1999 belum ada renovasi. Warga disini ekonominya menengah ke bawah. Susah mengumpulkan bantuan dari warga. Sudah pernah kita coba, tapi setelah beberapa bulan mentok. Akhirnya dana yang terkumpul dibelikan sound system dan kebutuhan kecil masjid,” ungkap Agus Nawan, da’i setempat.
Agus menambahkan, pernah saat beliau mengajar ngaji anak-anak di masjid, ketika itu hujan dan angin kencang, ia dan anak didiknya merasakan masjid seperti mau roboh.
Ketika beberapa anak menceritakan kejadian itu kepada orangtuanya, para orangtua pun menjadi khawatir untuk mengizinkan anak-anak mereka mengaji di masjid. Terpaksa Agus memindahkan kelas mengaji ke rumahnya.
“Kami minoritas. Disini hanya ada satu masjid. Disitulah tempat kami mendapatkan ilmu. Walau sangat memprihatinkan, Ustadz Agus selalu berusaha untuk menghidupkan masjid. Beliau sering bilang, selama kita serius dan bersungguh-sungguh beribadah di rumah Allah, maka Allah akan utus para dermawan untuk perbaiki masjid ini,” ujar seorang warga dusun Simpang Tiga bermarga Angkat ■
0 Comments