Kini, makin banyak penghafal Qur’an. Diantara alasannya adalah keinginan untuk memakaikan mahkota kepada orangtua di akhirat kelak.
Itu juga motivasi Ikhsan Ramadhan, mahasiswa semester 5 jurusan Manajemen Dakwah UIN Sumatera Utara, dalam menghafal. Sebenarnya, sejak SMA ia sudah cinta Al Qur’an dan sudah mulai menghafalnya.
Belakangan, malah Ikhsan merasakan berbagai kemudahan saat ia semakin dekat dengan Qur’an. Saat jalani ragam persoalan hidup, ia seakan mendapatkan banyak jalan keluar. Termasuk saat mulai merantau ke Medan sejak kelas 2 SMA. Ia tinggal bersama kakeknya di Kec. Sunggal. Berkebetulan, berdekatan dengan masjid. Saat imam berhalangan hadir, ia beberapa kali tampil menjadi imam.
Selain kuliah, ia juga menyalurkan hobi videografi-nya. Tujuannya, ingin berdakwah lewat video. Dan ia memberanikan diri mengikuti Festival Film Islami. Alhamdulillah, karyanya masuk nominasi Alur Cerita Terbaik tahun 2020.
Kemandiriannya makin terasah. Penerima beasiswa Incare Ulil Albab inipun, berkeinginan untuk mengangkat kehidupan keluarganya. Minimal membiayai kakeknya. Ia ingin mengurangi beban sang ibu, yang masih bekerja di negeri seberang, Pulau Pinang, Malaysia.
Selain menerima beasiswa Ulil Albab, ia juga menjaga Masjid Al Muhajirin Kompleks Taman Perkasa Indah, Tanjung Sari Medan. Ada honor yang ia terima. Selain itu Ia juga diminta mengajar ngaji, dari rumah ke rumah warga kompleks.
Sudah setahun ia bergabung dengan Ulil Albab. Sebagai penerima beasiswa, ia rutin mendapatkan pembinaan atau mentoring. “Saya rasakan semangat menjaga hafalan Qur’an lebih terasa saat ini. Saat mentoring kami ada kewajiban setor hafalan. Bersama penerima beasiswa lain, kami saling berlomba menambah hafalan. Sejauh ini sudah hampir 10 juz hafalan saya, Alhamdulillah,” tutup Ikhsan ■ Danil Junaidy Daulay
0 Comments