Wilayah Kabupaten Toba terdiri dari 16 kecamatan. Kaum muslimin berjumlah 5,92%.  Dengan kondisi minoritas, dakwah sangat dibutuhkan untuk penguatan muslim disana.

Syukurnya, kegiatan majelis ta’lim, perwiridan, kegiatan PHBI dan lain-lain, masih banyak dijumpai dan berlangsung. Salah satu penggerak dakwahnya adalah Hendri Hasibuan, da’i anggota Korps Da’i Pelosok (KDP) Ulil Albab.

Namun, Hendri menyoroti tentang pentingnya merutinkan pelaksanaan kegiatan khitanan. Menurutnya, khitan merupakan kegiatan dakwah yang perlu diberi perhatian lebih, khususnya di daerah Islam minoritas seperti di Kabupaten Toba.

Ia menyebut, masih banyak ditemui di daerah-daerah pelosok, anak-anak Islam berusia dewasa yang belum dikhitan. Faktor biaya, menjadi kendala yang umum dijumpai. Kondisi ekonomi mereka yang kebanyakan pra sejahtera, menjadi hal yang harus dipikirkan solusinya.

“Pernah ada saudara kita mualaf dari Dusun Hutasalem, umur 18 tahun, ingin dikhitan. Tetapi tidak mampu untuk membayar biayanya. Akhirnya kita umat Islam mengumpulkan sumbangan dari warga, dan kita juga ambil sedikit dari uang kas masjid untuk membantu. Jadi menurut kami, salah satu kegiatan dakwah yang sangat perlu di daerah Toba ini adalah khitan. Tapi tolong buatkan yang gratis,” harap Hendri.

Sebagian besar penduduk Toba menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. Hal ini dapat dilihat dari luas lahan pertanian, khususnya persawahan. Pertanian menjadi sektor andalan.

“Kami umat Islam disini kebanyakan menengah ke bawah. Jadi banyak yang tidak mampu untuk mengkhitankan anaknya. Biaya rata-rata per orang 600 ribu sampai 1 juta. Belum lagi kebanyakan tenaga medis disini dari non muslim. Makanya kami berharap diadakan sunat gratis,” tegas Hendri mengulangi.

Hendri juga menyampaikan, bila memang bisa diadakan, ia bersama jamaah akan mencari dan mengumpulkan hingga 100 anak muslim, agar dapat memanfaatkan kesempatan tersebut.

Menyahuti keinginan itu, insya Allah Ulil Albab merencanakan akan mengadakan program khitan gratis bagi anak-anak dhuafa di pelosok Toba, yang pelaksanaannya berlangsung pada masa liburan anak sekolah, di pertengahan Desember 2024. Semoga niat baik ini disambut baik para dermawan sekalian ■