“Tahun lalu, murid kita hanya 9 orang. Tapi tahun 2021 ini sudah 26 orang. 21 beragama Islam, 5 lagi non,” ucap Ribky, Kepala sekolah TK Islam (TKI) Arapenta Sinabung, membuka pembicaraan.
Melonjaknya murid yang mendaftar di TKI Arapenta yang berlokasi di Desa Kebayekan itu, bukan tanpa alasan. Ketertarikan para orang tua untuk memasukkan anaknya, dikarenakan prestasi alumninya, yang saat masuk Sekolah Dasar (SD) rutin berprestasi. Minimal masuk 10 besar.
“Rata-rata tamatan dari sini, saat masuk SD selalu mendapatkan juara. Memang untuk cara mengajar, kita memposisikan diri tidak sebatas pengajar, tetapi lebih sebagai orang tua anak-anak itu,” terang Ribky.
Mengingat hanya memiliki satu ruangan yang tidak begitu lebar, sebenarnya kapasitas kelas Arapenta hanya mampu menampung hingga 15 murid. Namun, karena banyak orang tua yang bermohon agar anaknya diterima sebagai siswa, mereka tidak kuasa menolaknya.
“Sebenarnya ada TK lain di desa sebelah. Dulunya malah warga di sini banyak menyekolahkan anaknya ke TK itu. Tapi gak tahu kenapa sekarang mereka milih TK kita,” jelas anak muda warga asli Kebayekan itu.
Akibat kondisi itu, Ribky menjadi serba salah. Di satu sisi segan dengan pengelola TK desa sebelah. Apalagi TK itu hanya mampu menarik 4 murid. Bahkan ia juga mendengar info, para orangtua ke 4 anak itu pun berencana memindahkan anaknya ke Arapenta.
Terlepas dari hal itu, tentu menjadi sebuah kegembiraan, bahwa lonjakan jumlah siswa memberi gambaran bahwa kualitas sekolah Islam telah dilakui. Tidak hanya di kalangan intern kaum muslimin, bahkan juga bagi non muslim.
“Sebelum anaknya dimasukkan ke TK kita, ditanya dulu sama para orangtua non muslim itu kenapa mau masukkan anaknya ke TK kita. Apakah mereka tidak takut? Tapi mereka bilang, mereka yakin kami mengajar secara profesional. Pasti tidak akan ngajak anak mereka masuk Islam,” tandas Ribky ■
0 Comments