Ulil Albab kelola Pesantren Kilat Ramadhan di sekolah SMP Harapan 3 Jl. Karya Wisata No.31, Gedung Johor, Kec. Medan Johor, Kota Medan, Sumatera Utara.
Kegiatan yang berlangsung dua hari ini dibuka pada Jumat pukul 16.00 WIB dan berakhir pada Ahad pukul 06.00 WIB.
Mengambil tema “Membangun Kepribadian Unggul, Berintegritas, dan Berakhlak Mulia guna Menghadirkan Generasi Islam Moderat,” kegiatan ini menghadirkan beragam aktivitas. Untuk materi diutamakan materi Akhlakul karimah dengan penekanan adab islami yang dibagi dalam materi sirah nabawiyah, Birrul Walidain, Kemandirian, dan Fikih praktis.
Semua materi disajikan tim instruktur Ulil Albab. Sedangkan fikih praktis dibawakan oleh Drs Idrus selaku guru Agama SMP Harapan 3.
Menurut Budi Susetiyo,S.Pd kepala sekolah SMP Harapan 3, tema dan rangkaian materi ini dipilih dalam upaya sekolah lakukan transformasi Budi pekerti para pelajar.
“Rata-rata anak-anak perlu penguatan dalam aspek adab dasar sehari-hari. Sebenarnya sudah diterapkan secara harian, hanya saja perlu even berkesan sepertinya dalam mengajarkannya. Dan momentum PKR sangat tepat,” terangnya.
Disisi lain Ust. H. Hendrik Siregar selaku Ketua Panitia PKR juga menambahkan misalnya dalam adab makan, atau menggunakan bahasa santun dalam bertutur masih perlu sering dinasehati.
“Harapan kita hubungan orangtua dan anak bisa lebih dekat, tidak hanya pada saat perlu uang saja misalnya,” cetusnya.
Salah satu peserta menyatakan kesannya saat penutupan pagi ini. Adelia Faranisa Zava mengatakan dirinya terharu dengan muhasabah tadi malam, “Saya menyesal selama ini kurang penurut. Bertekad ingin lebih menuruti orangtua,” ungkap sisiwi kelas 7 tersebut.
Senada dengan itu, Bazliya Salma lebih terharu lagi. “Orang tua kan semakin bertambah umur mereka, saya ingin makin patuh. Jadi pengen merubah sifat juga.”
Menurut manajemen sekolah Pesantren Kilat Ramadhan ini diikuti 152 peserta 79 laki-laki dan 73 perempuan, yang dominan berasal dari kelas 7 dan sebagian kecil dari kelas 8 dan 9.
Aktivitas secara umum adalah materi dalam forum, lalu dilanjutkan dengan pengayaan dalam diskusi kelompok, tadarus olah raga, nonton, games, buka bersama, tarawih/tahajud, muhasabah, dan sahur bersama.
Menurut informasi dari kepala sekolah orang tua berharap selesai mengikuti kegiatan ini, anak-anaknya rajin sholat dan lebih mandiri. Kalau dari guru selesai dari PKR ada perubahan baik khususnya dalam adab, mualim.
“Senang mama, kakak bisa mandiri sekarang, bisa bangun pagi. Kalau bisa ditambah 1 hari lagi,” ungkap Ibu dari Adelia Siregar kalas 7B.
“Kalau bisa jangan 3 hari ditambah lagi jadi seminggu,” tambahnya.
Ulil Albab mendelegasikan tim keinstrukturan ini pada mahasiswa berprestasi scholarship holders Ulil Albab 6 instruktur laki-laki, dan 6 perempuan. Berasal dari kampus USU dan UINSU.
“Jadi instruktur PKR ini tidak hanya membina para peserta tapi juga membina diri sendiri,” kesan Widya Kartika.
Ini tegaskan pula oleh Sajdah bahwa mengelola PKR turut melatih leadership pribadinya. “Bisa meningkatkan kesadaran akan tanggung jawab sebuah tugas yg diamanahkan,” tandas koordinator tim instruktur tersebut. •Feni
0 Comments