Berbanding terbalik dengan suasana Ramadhan di kota besar, di daerah pelosok dan minoritas muslim, lebih terasa biasa dan sepi. Layaknya seperti bulan-bulan biasa.
Bahkan suara adzan di lima waktu jarang terdengar. Belum lagi shalat berjama’ah di masjid, yang hadir bisa dihitung dengan jari tangan. Kondisi tersebut dijelaskan oleh Riswandi, salah satu relawan kegiatan Ramadhan di Kampung (RamPung) 1445 H..
Wandi bersama rekannya Rahman, ditugaskan Ulil Albab di Masjid Al Ikhwan, Desa Persadanta, Kec. Barus Jahe, Kab Karo. Sejak Rabu (20/3), selama sepuluh hari mereka tinggal di masjid. Beragam kegiatan untuk memakmurkan masjid sekaligus syiar Ramadhan pun dilaksanakan.
Mulai jadi imam shalat wajib dan taraweh. Menggerakkan gotong royong membersihkan masjid, mengajar ngaji anak-anak di sore hari, taklim selepas shalat taraweh malam dan pagi ba’da subuh. Juga kegiatan rutin sowan ke rumah warga untuk mengajak mereka ke masjid juga dilakukan.
Pasalnya, ditemukan fakta setiap shalat lima waktu warga jarang ke masjid. Selain jarak antara rumah warga ke masjid yang lumayan jauh, ditambah kurangnya kesadaran mereka untuk menghadiri shalat lima waktu di masjid. Ketiadaan da’i yang membimbing rutin, menjadi salah satu sebab lemahnya semangat beribadah warga.
Di siang hari kebanyakan warga pergi berladang, terang Riswandi. “Sempat juga kami datangi ke rumah-rumah. Langsung ketuk pintu ngajak ke masjid. Tapi ya begitu, hari ini datang besok udah gak. Harus rajin kita datangi,” ungkapnya.
Demi meramaikan, memakmurkan, serta menarik masyarakat untuk datang ke masjid, kegiatan Ifthar Jama’i juga dilaksanakan pada Ahad (24/03). Alhamdulillah warga yang hadir lebih ramai dari biasa.
BKM Masjid Al Ikhwan mengungkapkan, semenjak ada relawan RamPung, masjid jadi lebih ramai. Ada yang adzan sekaligus imam shalat lima waktu. Suasana ke-Islaman lebih terasa.
Namun warga sangat khawatir kondisi tersebut tidak akan bertahan lama. “Kalau kalian sudah pulang pasti masjid ini jadi sepi lagi. Paling hanya adzan subuh dan isya. Maunya kalian tinggal aja disini, biar ada yang bimbing kami,” harap Abdullah, salah satu warga ■
0 Comments