Haziyah Nur Hasibuan sangat memahami bahwa harta adalah titipan. Yang kapanpun bisa Allah ambil. Oleh karena itu harus dijaga dengan baik. Salah satu caranya dengan banyak bersedekah. Tidak heran, jiwa kedermawanan seperti sudah menyatu dalam dirinya. Untuk urusan bersedekah, wanita yang biasa disapa Ziyah ini, sangat ringan tangan. Tak pandang bulu, bahkan pada orang yang belum dikenal sama sekali. Baginya, sedekah menjadi pintu keberkahan harta. Juga wasilah nikmat kesehatan.
Persinggungannya dengan program qurban Ulil Albab bermula pada tahun 2022. Itulah pertama kali ia bergabung dengan PTQ. Saat mendapat kiriman report penyembelihan beserta foto hewan serta sertifikat kepesertaan, ibu dua anak ini semakin bersemangat untuk terus ikut PTQ Ulil Albab.
“Kami memang ingin berqurban di pelosok. Di daerah yang betul-betul membutuhkan dan warganya jarang makan daging. Kalau di kota masyarakatnya kan masih mudah makan daging. Makanya pas tahu Ulil Albab ada program qurban di pelosok kami langsung ikut,” ungkapnya.
Wanita rendah hati ini sering mendukung berbagai program Ulil Albab. Cuma yang paling berkesan baginya memang qurban di pelosok.
“Jangkauan distribusi sampai daerah terpencil dan selalu ada laporan yang diterima pequrban, itu yang membuat saya yakin Ulil Albab amanah,” tutur Ziyah.
PTQ 1445/2024 menjadi tahun ke-3, ia berqurban di Ulil Albab. Pada PTQ kali ini, bersama keluarga ia berqurban satu ekor lembu. Yang diniatkan ibadah atas nama Haziyah, suami, kedua orang tua dan kedua mertua serta untuk sang nenek.
Untuk dana qurban, Ziyah menyiapkan dari kantongnya sendiri. “Kemarin niatnya, akan ditunaikan setelah hajat saya terkabul. Namun setelah dipikir-pikir Allah sudah baik memberikan banyak rezeki untuk saya dan keluarga. Jadi pas ada uangnya langsung saja saya tunaikan,” tandasnya.
Saat menerima kiriman laporan penyembelihan, ia merasa terharu. Terlebih lagi, hewan qurbannya kali ini ditempatkan di daerah yang sangat terpencil. Bahkan hewannya menjadi qurban satu-satunya di dusun tersebut. Di Dusun Hopong, Desa Dolok Sanggul, Kab. Tapanuli Utara. Sangkin terpencilnya, jaringan selular atau sinyal internet pun tidak dapat menjangkau dusun itu.
Ziyah sangat mendorong agar program yang dilaksanakan Ulil Albab banyak diarahkan ke daerah pelosok. Menurutnya, masyarakat di daerah sangat perlu diperhatikan. Sebab, mereka masih sangat terbatas dalam segala hal. Termasuk dalam hal ibadah qurban.
0 Comments