Hobinya berdagang. Belum sepekan diterima sebagai mahasiswa baru Universitas Negeri Medan, Rizka sudah mencium peluang berjualan jilbab. Dengan modal keberanian dan gadget, mahasiswi Pendidikan Biologi semester 5 ini men-japri siapa saja yang dianggap berpotensi jadi pelanggannya.

Akhir 2020 lalu, gadis bernama lengkap Rizka Annisa ini, melihat peluang lain. Jasa penghapus akun media sosial. Bermula dari perasaannya yang risih dengan penampilan masa lalunya, ia ngin menghapus, tapi ia lupa password-nya.

Akhirnya ia pun menghubungi salah satu operator jasa penghapus akun medsos. Selesai itu, penasarannya datang. Terbersit keinginannya untuk menguasai ilmu itu.

Ia meminta operator untuk mengajarinya. Namun, biaya belajarnya mahal. Target Rizka: ingin punya bisnis hapus akun. Satu pekan belajar, Rizka berani mempromosikan diri sebagai penghapus akun medsos. Promosinya efektif. Ia menetapkan tarif sedikit lebih murah dari pesaing bisnis sejenis.

Dari bisnis ini, ia dapat menikmati kerja kerasnya. “Alhamdulillah lumayan. Dalam satu bulan, saya bisa mengganti seprei, jilbab, dan baju baru beberapa helai. Cukuplah untuk tidak minta sama mamak,” ujarnya. ibunya dahulu hanyalah karyawan biasa bergaji rendah.

Saat ini, selain kuliah Rizka juga tercatat sebagai penerima beasiswa Be a Huffaz Ulil Albab. Beasiswa yang diberikan kepada mahasiswa, guna mencetak saintis penghafal Qur’an. “Sangat bermanfaat gabung di Ulil Albab. Awalnya, saya hanya hafal juz 30. Sebelum gabung, dalam sepekan paling hanya nambah setengah halaman. Sekarang bisa 3 hingga 4 halaman,” terangnya.

Kini, belum sampai 6 bulan bergabung, hafalan Rizka sudah bertambah dua juz. “Untuk bisnis saja bisa pasang target, masak untuk hafal Qur’an tidak. Moga bisa hafal 30 juz,” tutupnya mantap. Aamiin ■ Danil Junaidy Daulay