Sungguh berat tanggung jawab wanita yang menjalankan peran orangtua tunggal. Kehilangan suami sebagai tulang punggung keluarga, tentu menjadikan berpindahnya beban sebagai kepala keluarga. Sang ibu menjadi harapan tunggal anak-anaknya, agar dapat terus menjalani kehidupan dengan normal. Hal yang tidak mudah.
Menyadari kondisi itu, sejak lama Ulil Albab rutin membantu puluhan keluarga yatim, khususnya yang tinggal di Kota Medan. Minimal tiap keluarga mendapatkan beras 10 kg. Terkadang ditambah sembako.
Diantara yang rutin mendapatkan bantuan, adalah puluhan keluarga yatim Pengajian Yatim Attawabin, yang berlokasi di Kecamatan Medan Sunggal.
Para yatim itu mendapatkan pembinaan rutin oleh Mualim Nurul Kamil, sebagai koordinator pengajian. “Sebenarnya masih banyak keluarga yatim yang tidak dapat beras. Cuma berasnya terbatas. Terpaksa dahulukan yang benar-benar tidak mampu. Misal, yang ada tanggungan diatas 2 orang dan masih bersekolah,” tegasnya.
Salah satunya Keluarga Fazri. Siswa kelas 5 SD ini sudah lama ditinggal ayahnya. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-sehari, ibunya bekerja menjual kue keliling. Kadang jualannya habis, kadang hanya sedikit yang laku.
Di rumah Fazri memiliki dua saudara. Kakak pertama kelas satu SMA, sedangkan kakak kedua kelas 2 SMP. Untuk keperluan biaya sekolah dan jajan anak-anak, hanya mengandalkan dari jualan Dewi, sang ibu.
“Saya kerja cuma jual kue keliling. Harus hidupi tiga anak. Semuanya masih sekolah. Penghasilan tak menentu. Makanya saya sangat berharap beras Ulil Albab ini terus berlanjut. Sangat membantu kami. Agak lega hati saya kalo dah ada beras di rumah,” ungkap Dewi.
Selain kepada keluarga yatim, setiap bulannya Ulil Albab juga rutin membagikan beras kepada puluhan abang becak di sekitaran Kecamatan Medan Maimun.
“Kami berdo’a dan berharap, semoga semakin banyak donatur yang ikut progam ini. Agar semakin banyak keluarga yatim yang bisa dibantu,” pungkas Muallim Nurul Kamil ■
0 Comments