Pengajian Abang Becak yang rutin dibina Ulil Albab di sekitaran Jl. Brigjend. Katamso, Medan, saat ini beranggotakan 30 peserta. Memang tidak semua mereka penarik becak, ada juga petugas parkir dan profesi informal lain, namun mayoritas profesinya adalah membecak.

Salah satunya Hasrat Dalimunte. Pria kelahiran 12 Januari 1970 itu, tinggal di Jl. Brigjend. Katamso Gang Pelita II. Ia sudah melakoni pekerjaan sebagai penarik becak selama 15 tahun.

Namun, pria beranak 4 itu belakangan ini kondisi fisiknya mulai melemah. Di samping faktor penyakit gula yang dideritanya, juga dikarenakan kejadian sekitar 3 bulan lalu.

Saat itu, ketika melintas dengan becaknya di Jl. Amaliun, tiba-tiba sebuah mobil menabrak becaknya. Ia pun mendapatkan beberapa luka di sekujur tubuhnya. Sejak itu, ia belum mampu lagi menarik becak.

Pasca kejadian itu, untuk mengobati lukanya, ia rutin berobat rutin di Klinik Sahabat Ulil Albab. Gratis. Lukanya perlahan sudah mulai membaik

Sambil menunggu pulih, ia bergabung dan mendaftar menjadi member Pengajian Abang Becak. Di samping belajar Iqra atau Quran, dan pengetahuan Islam, peserta juga mendapatkan donasi beras 10 kg/bulan.

“Alhamdulillah sangat bersyukur dan tertolong kali dengan bantuan beras ini. Ekonomi saya sedang berat karena sudah tiga bulan tidak membecak. Paling tidak bisa makan nasi. Saya sangat berterima kasih kepada para donatur, semoga Allah balas kebaikan semua donatur,” ujar Hasrat pada pengajian Sabtu (26/3) ■

 

0 Comments