Daerahnya sejuk. Warga juga sangat ramah. Bahkan, mereka juga telah menyiapkan jamuan makan guna menyambut relawan. Saat bersiap istirahat malam, telah tersedia bantal dan selimut tebal bagi relawan, yang akan menahan tubuh dari dinginnya udara pegunungan.

Begitulah cara kaum muslimin Desa Suka Julu, Kecamatan Barusjahe, Kabupaten Karo, salah satu lokasi sebaran Program Tebar Qurban (PTQ) Ulil Albab 1443 H, dalam menyambut tamu. Sangat memanjakan relawan.

Saat berlangsung kegiatan PTQ, warga tampak antusias. Saat bersamaan, panitia lokal mengadakan kegiatan perlombaan khusus anak-anak, yang bertajuk “Festival As-Salam”. Tempatnya persis bersebelahan dengan lokasi pemotongan qurban.

Even itu turut menambah kemeriahan lebaran haji disitu. Bermacam perlombaan diadakan, seperti hafal surah, mewarnai, adzan, dan beberapa lainnya.

Saat bapak-bapak membantu proses pemotongan hingga pengemasan, ibu-ibu membantu penyiapan konsumsi, termasuk memasak daging qurban untuk dimakan bersama-sama.

Pada PTQ kali ini, sebanyak 8 ekor kambing disalurkan ke Suka Julu. Di luar qurban seekor domba, milik salah satu warga.

Pendekatan dakwah Sabaruddin, da’i muda yang tergabung dalam Korps Da’i Pelosok (KDP) Ulil Albab, telah membuat syiar Islam di sekitar wilayah Barusjahe lebih hidup. Suka Julu termasuk salah satu desa yang rutin dibina da’i muda asal Batubara itu.

Kegiatan Sabaruddin sendiri cukup padat dalam membina ummat Islam Barusjahe. Mulai dari jadwal khatib Jumat, kajian rutin di perwiritan bapak-ibu, pengajian anak, serta tausiyah subuh.

Sekalipun begitu, dakwah masih belum merata mengcover semua desa di sekeliling. Jumlah da’i masih belum mencukupi. Padahal dari pengalaman, masyarakat sangat bersemangat untuk mengaji.

“Kami suka ikut ngaji sama kegiatan ke-Islaman lain. Tapi kek mana la. Karena ustadz gak masuk ke kampung kami, kami harus tempuh jarak yang jauh untuk datang ke tempat yang bikin pengajian. Ini yang kadang buat kami jarang datang. Soalnya kami juga harus berladang. Pulangnya sore,” jelas Aisyah (52), warga Ujung Bandar, desa tetangga yang lokasinya lumayan jauh ■ Liza Capah

0 Comments