Dari total 600 keluarga penduduk, ada 210 keluarga muslim. Berasal dari 3 dusun. Masjid Ummul Mu’minin Khadijah berada di pinggir jalan lintas wisata Medan-Berastagi. Sehari-hari, ramai para pelintas dan musafir yang singgah.

Dalam memakmurkan masjid ini, para penggeraknya banyak mengadapi tantangan. Berada di lingkungan mayoritas non muslim, serta rendahnya pemahaman dan pengetahuan agama, menjadi alasan sangat dibutuhkannya kehadiran da’i dalam pembinaan masyarakat, agar aqidah mereka terjaga.

Awal berdiri, letak masjid berada dalam gang dan berdekatan dengan kandang babi. Aroma yang ditimbulkan membuat kondisi beribadah kurang kondusif.

Hingga pada tahun 2005, masjid ini diinisiasi untuk tukar guling dengan pemilik lahan masjid yang sekarang, dan pembangunannya dibantu oleh kedutaan Arab Saudi.

Selain kegiatan sholat lima waktu, di siang hari rutin diadakan pengajian yang diikuti 50 anak.

Untuk berwudhu, jama’ah biasa menggunakan sumber air dari sumur gali dangkal dengan kedalaman 6 meter. Jika musim kemarau, air sumur menyusut. Pihak BKM terpaksa harus membeli air. Untuk keperluan masjid, mereka biasa membeli dua tangki air/hari.

Oleh karena itu, masjid sangat membutuhkan bantuan sumur bor. Selain untuk memenuhi kebutuhan berwudhu, juga dapat dimanfaatkan warga untuk keperluan sehari-hari.

0 Comments