Pada dasarnya semua orang memiliki kemampuan untuk memimpin. Setidaknya bagi dirinya sendiri. Sayangnya, perkembangan potensi itu banyak terhambat. Salah satunya justru muncul dari lingkungan terdekat yang tidak mendukung, baik kalangan keluarga, teman, atau sekolah.
Pelajar sebagai yang diharapkan peran besarnya ke depan, masih banyak mengalami kendala dalam menumbuh suburkan jiwa kepemimpinannya. Apalagi kebanyakan institusi pendidikan cenderung kurang memperhatikan masalah penting ini. Sekolah juga kurang memberi kesempatan atau ruang yang cukup bagi siswa guna mengasah kemampuannya.
Beranjak dari kondisi tersebut, Sahabat Pendidikan Ulil Albab mencoba berkontribusi dengan merancang sebuah even bagi para siswa penerima beasiswa Ulil Albab Program Shadiqa (Sahabat Cendekia dan Taqwa) dari kalangan SMP dan SMA.
Kegiatan yang bertajuk “Outing Trip for Shadiqa” itu berlangsung di Desa Namo Rambe, Kabupaten Deli Serdang, pada 18-19 Februari 2015.
Acara tidak hanya diisi dengan metode klasikal atau teori-teori tertentu, namun banyak games menarik yang dimainkan oleh 19 peserta. Pada setiap akhir permainan seluruh peserta diminta untuk mengeksplorasi pikiran dan pendapatnya tentang manfaat dan filosofi dari setiap games yang dimainkan.
Dengan bimbingan trainer atau instruktur dari kalangan mahasiswa/i penerima program beasiswa Ulil Albab, even bertemakan “Leadership Camp” ini coba menggali dan mengoptimalkan beberapa karakter, khususnya dalam hal kemandirian, jiwa kepemimpinan, solidaritas, kebersamaan atau kekompakan, serta yang tidak kalah pentingnya, pemeiliharaan adab.
“Selama ini Aisyah jarang ikut kegiatan seperti ini, insya Allah setelah ikut jadi lebih semangat dan pede, terus kepingin juga ikut kegiatan Ulil Albab lainnya,” cetus Aisyah, peserta siswi SMA, dengan mata berbinar.
Walaupun letih harus berjalan belasan kilometer, melewati pepohonan sawit, melawan rasa takut melintasi jembatan gantung, serta menyusuri arus sungai, para peserta senang dan gembira.
Alhamdulillah padatnya sesi acara sangat dinikmati oleh peserta. Penekanan pada pembinaan ruhiyah juga dilaksanakan dalam berbagai bentuk, termasuk bangun pada waktu dinihari untuk tahajud bersama, dilanjutkan subuh berjamaah, serta mendengarkan tausiyah. Juga ada waktu untuk tilawah qur’an ■ isc
0 Comments