Seiring pesatnya sebaran arus informasi, semakin banyak saja korporasi, toko, usaha bisnis, serta individu, yang terlibat membantu berbagai proyek kebaikan, baik dalam hal pemberdayaan maupun perbaikan kesejahteran mustahik.

Itu juga yang dijalankan Hasanah Mart, sejak tahun 2020 gerainya mulai beroperasi. Toko yang menjual beragam barang pecah belah, perabotan rumah tangga dan keperluan sembako ini telah mencanangkan beragam program amal.

Dari awal dibuka, toko yang beralamat di Jl. Medan Area Selatan, Medan ini, ownernya  telah mengikrarkan bahwa semua keuntungan akan disalurkan untuk dakwah serta kemaslahatan lainnya.

“Dari dulu Bapak pinginnya punya toko barang pecah belah dan semua keuntungannya dinfaqkan untuk aktivitas dakwah dan kemaslahatan ummat,” ungkap Irfan, staf grup bisnis pemilik Hasanah Mart.

Setiap bulan di pekan ke 4, mart ini memiliki program rutin pemberian beras gratis bagi ratusan keluarga mustahik di Kota Medan. Pembagian ini dikhususkan bagi jama’ah pengajian ibu-ibu dan abang becak, di beberapa kecamatan dan masjid.

Setiap mustahik diberikan kupon pengambilan beras. Nantinya kupon ditukar dengan 5 kg beras. Diantara penerima manfaat, adalah puluhan anggota pengajian Persatuan Abang Becak Masjid Taqwa Medan Polonia.

Bahkan di bulan Ramadhan yang baru lalu, selain beras para mustahik juga mendapatkan voucher belanja gratis, yang dapat ditukarkan sembako lain seperti gula, minyak, dan barang lainnya.

Irfan menerangkan, selain dikembalikan kepada ummat dalam bentuk paket sembako, laba juga disalurkan untuk mendukung program dan layanan gratis yang dapat diakses masyarakat yang memerlukan.

“Sebelumnya kami kurangi biaya operasional toko. Kemudian semua sisa keuntungan dibuat program kemaslahatan umat. Alhamdulillah sekarang Hasanah sudah punya ambulance gratis,” tambahnya.

Tidak hanya itu, dukungan dakwah dan penguatan aqidah di daerah pelosok juga menjadi perhatian manajemen Hasanah Mart. Termasuk berkolaborasi dengan Ulil Albab dalam penyaluran bantuan biaya operasional da’i di pelosok Sumut.

“Sebenarnya balik-balik lagi ke ummat. Ummat yang membeli dan kami dapat keuntungan. Nah keuntungan tadi kembali lagi ke ummat dengan beragam kemaslahatan. Jadi sama dengan pembeli ikut peduli program kemaslahatan,” tutup Irfan ■