Seperti sudah menjadi rumus umum, dalam banyak kejadian biasanya sudah nasib orang kecil menjadi objek sekaligus korban dari sebuah kebijakan atau kejadian. Mereka cenderung tidak dianggap menjadi faktor penentu. Akibatnya mereka terlalu sering jadi pihak yang dikorbankan bahkan dikalahkan.
Padahal, kalau mau jujur, keberadaan orang kecil justru sangat penting. Bangunan yang tinggi menjulang tidak akan berdiri tanpa ada pekerja bangunan. Pabrik tidak akan menghasilkan produk tanpa ada karyawan atau buruh. Orang-orang berpunya akan kelabakan dalam pekerjaan rumah tangga bila tidak dibantu dengan keberadaan PRT. Itulah diantara beberapa contoh peran penting orang kecil.
Namun babak kehidupan orang kecil selalu saja akrab dengan kegetiran dan kesusahan. Derita mereka cenderung diabaikan. Dalam konteks media, mereka “hanya enak diberitakan tidak enak untuk didengarkan”. Teriak mereka hanya sayup-sayup terdengar, terkalahkan oleh deru perlombaan kehidupan.
Sejarah mengajarkan banyak hal pada kita tentang posisi dan peran penting orang kecil. Pengikut dan pembela awal Islam mayoritas orang kecil. Bahkan kebanyakan mereka berada di ring 1 Rasulullah SAW. Berkembang dan berjayanya Islam tidak dapat dilepaskan dari kontribusi besar mereka.
Gambaran perhatian dan kedekatan Rasul dengan golongan ini cukup diwakili dengan salah satu haditsnya. “Sesungguhnya Allah menolong ummat ini dengan sebab orang-orang lemah di antara mereka, yaitu dengan doa, shalat, dan keikhlasan mereka”.
Merujuk pada yang disampaikan Baginda Rasul, sikap meremehkan kalangan tertentu khususnya golongan kecil sebenarnya dapat digolongkan pada prilaku menghadang pertolongan Allah. Tidak berlebihan bila kondisi sulit yang banyak terjadi dan dihadapi belakangan ini adalah buah dari prilaku keliru meremehkan serta mengabaikan golongan kecil.
Persoalannya, prilaku keliru itu terkadang dilakukan tanpa disadari. Kita merasa apa yang kita lakukan benar adanya walaupun di balik itu banyak pihak lain yang merasakan dampak buruknya. Salah satunya adalah rencana kenaikan BBM yang hampir saja terjadi. Tanpa perlu berdebat secara teknis, kita melihat, baru saja diancang-ancang naik dampak buruknya sudah dirasakan banyak orang. Konon lagi jadi dinaikkan! Wallaahu ‘alam
0 Comments