Di lingkungan tempat tinggalnya, Abdul Hakim Siagian dikenal sebagai ustadz. Namun, predikat ini tak lantas menjadikan sarjana lulusan UIN Sumatera Utara ini, “milih-milih” dalam urusan pekerjaan. Sepanjang halal, insya Allah saya kerjakan, ujarnya.
Tidak heran, saat ditawari pekerjaan sebagai petugas sekuriti atau satpam, di kampus yang pernah menjadi almamater-nya, ia tidak canggung menerimanya.
Malah, sambil berjaga, ayah tiga anak ini, “pede” saja menyempatkan untuk menjajakan dagangan keripik ubi dan pisang, di sekitar pintu gerbang UINSU. Sasarannya, para mahasiswa dan warga sekitar kampus.
Semua barang jualan itu, adalah buatan istri dan mertuanya. Rata-rata, per bungkusnya Hakim menjual dengan harga 5 ribu rupiah.
Untuk perkara menuntut ilmu, Hakim, begitu dia biasa disapa, tampaknya juga memiliki kesungguhan yang luar biasa. Tidak tanggung-tanggung, setelah menyelesaikan kuliah dan mendapatkan sarjana di UINSU (saat masih bernama IAIN), dia melanjutkan studi di STAI Al Hikmah Medan.
Di kampus yang banyak melahirkan pendakwah itu, kembali ia mendapatkan gelar sarjana. Otomatis, ia memiliki dua gelar kesarjanaan, SH.I dan S.Pd.I.
Cukupkah bagi Hakim? Ternyata belum. Pria lincah kelahiran Asahan 36 tahun silam itu, memutuskan untuk melanjutkan memuaskan dahaganya dalam menuntut ilmu.
Ia memilih untuk melanjutkan studi pasca sarjana. Pilihannya jatuh pada Fakultas Syariah dan Hukum, dengan konsentrasi Studi Muamalah. Jelas, keputusan itu tergolong berani untuk ukuran Hakim. Apalagi, untuk urusan studi S2, tentu memerlukan energi ekstra, dan pastinya dana yang tidak sedikit.
Bagi Sahabat Pendidikan Ulil Albab yang berbincang dengannya, sosok unik ini memberi inspirasi tersendiri. Saat ditanya tujuan atau targetnya melanjutkan S2, pria yang tinggal di Jl. Makmur Ujung, Gg. Buntu, Medan ini, memberi jawaban lugas.
Baginya, masa depan satpam sudah tidak lagi menjanjkan. “Untuk mencalonkan diri sebagai PNS, usia saya sudah melewati batas persyaratan,” imbuhnya. Saat ini, ia ingin fokus pada ilmu saja, sebagai bekal masa depan. Itulah targetnya melanjutkan program magister.
Melalui Sahabat Pendidikan Ulil Albab, pria yang telah 7 tahun menjadi satpam itu, menitip pesan bagi para mahasiswa, agar memanfaatkan waktu untuk tekun belajar.
“Selagi muda perbanyak baca buku, ikuti kajian-kajian, dan upayakan mampu menyampaikan ilmu kepada khalayak,” tutupnya ■ Firman Matondang
Mengapa bpk tersebut lebh memilih mnjadi stpam?
Jika dia seorang dosen mungkin dia dpt memberi motivasi dan ilmu2 sama anak didiknya.
Subhannallah bapak yang sering aku tegur di depan Pintu gerbang dan ramah kepada semua Mahasiswa Memiliki cita cita yang Mulia. Saya Alumni UIN SU pak..
Mudah² Menjelang S2 nanti diermudah urusannya..
Sehat sehat selalu bapak Abdul Hakim