Pengalaman ketika diamanahi mengurus unit usaha sebuah organisasi ekstra kampus menjadi modal berharga bagi Murdayani untuk menapaki bisnis lain sesudah menamatkan kuliahnya. Naluri dan mental bisnis wanita berusia 31 tahun yang akrab disapa Yeni ini lumayan terasah dengan apa yang didapatkannya di kampus. “Modal utama menjadi entrepreneur adalah masalah kesiapan mental,” bebernya.

Selesai menamatkan kuliah dan menjalani beberapa aktiftas, di tahun 2007, wanita lulusan Akuntansi UMSU itu bersama sahabatnya Nadia Fakhroni, lulusan Perbankan Politeknik Medan, memutuskan mulai menekuni bisnis bersama dengan membuka butik baju muslimah “Nayaka Syahida”.

Perlahan perkembangan usaha butik ini menapak naik. Tidak ingin cepat berpuas diri dengan bisnis butik, ditambah semangat berwirausaha yang menggelora hebat di hati kedua sahabat ini, diversifikasi usaha pun diwujudkan dengan merambah bisnis laundry. Usaha jasa laundry kiloan “Nayaka Laundry” mulai dikibarkan pada awal 2009 disaat konsep “laundry kiloan” belum begitu marak.

Namun, sama seperti anak kecil yang sedang belajar berjalan, sesekali ia akan terjatuh. Seperti itu juga karakter usaha. Ada pasang dan surut. Pernah berjaya lewat usaha laundry hingga mempekerjakan belasan ibu rumah tangga, akhirnya masa surut menyapa Yeni dan Nadia. Dengan berbagai alasan, 6 dari 7 cabang Nayaka Laundry harus ditutup. “Mungkin teguran agar kami lebih bijaksana sebagai wirausahawan” ujar Yeni sambil tertawa kecil.

“Dari situ kami belajar bahwa ketika memilih untuk berwirausaha jangan hanya memikirkan keuntungan dan yang enak-enaknya saja, tapi juga harus berani terjatuh dan siap untuk bangkit lagi. Kami yakin selama kita terus berusaha maka Allah akan terus memberi jalan”, tegas Yeni bersemangat.

Tak ingin berlama-lama meratapi keterpurukan, dua sahabat yang hobi berwisata kuliner ini bangkit dengan mencoba bisnis kuliner. Awal 2014 lalu, berdirilah Warung Ramen So Joy dengan konsep warung kaki lima yang berlokasi di Jl. Karya Bakti Polonia.

Meski hanya buka pukul 17-22, warung ramen (makanan mi kuah Jepang yang berasal dari Cina) ini kerap ramai disambangi pengunjung. “Alhamdulillah rasa ramen yang kami buat disenangi pengunjung, dan yang lebih penting dijamin halal”, ujar Yeni menutup perbincangan

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *