Namun situasi sudah jauh berbeda. Ekonomi ribawi merebak ke seantro. Prinsip kapitalis “modal sekecil-kecilnya untung sebesar-besarnya” begitu merasuki seluruh relung kehidupan. Lantas apakah dengan begitu kita menjadi ikut terbawa arus?
Sebagai muslim yang masih percaya Allah dan hari akhirat, tentu jawabannya tidak. Semua permasalahan serta konsep tentang kehidupan ada dalam ajaran Islam. Termasuk tentang ekonomi.
Ulil Albab mencoba menerjemahkannya melalui salah satu Jaringan Layanannya yaitu Koperasi Syariah (Kopsyah) Sahabat.
Sepanjang 2011 pemanfaat fasilitas pinjaman skema syariah dari Kopsyah Sahabat cukup banyak. Mulai yang bersifat produktif hingga konsumtif. Produktif tentunya berhubungan dengan penguatan pemodalan bisnis dari para pelaku usaha kecil atau mikro. Konsumtif yang dimaksud juga dipilih dengan mempertimbangkan multiplier effect kucuran pinjaman yang diberikan.
Model yang sama juga difasilitasi kopsyah untuk Fauzan Hadi yang mengajukan pinjaman untuk pembelian laptop. “Biar lebih mudah buat desain grafis dimana aja” ujarnya ketika ditanya alasan pengajuan dimaksud.
Keinginannya terpenuhi. Laptop baru pun menjadi pendukung aktifitasnya. Didukung semangat dan kreatifitasnya, pemuda yang baru saja balik umrah ini, bahkan saat ini dipercaya sebagai manager percetakan Kreatif Bah Azka Grafika.
Semoga ke depan makin banyak usaha kecil dan mikro yang dapat dikuatkan dan dimandirikan dengan keberadaan Kopsyah Sahabat .. Amiin
0 Comments