Tidak mudah untuk mendapatkan nilai akademis yang sempurna. Termasuk di perguruan tinggi. Ketika itu didapat, selain izin Allah, biasanya disebabkan 2 hal. Pertama, kecerdasan. Kedua, belajar keras.
Rizki Ramadhani adalah salah satunya. Mahasiswi jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam UINSU ini, pada semester lalu, memperoleh indeks prestasi (IP) 4.0. Gadis yang biasa disapa Kiky itu, memperoleh nilai sempurna untuk semua mata kuliah yang ia ambil.
Ia adalah salah satu peserta penerima beasiswa Ulil Albab. Sudah 2 tahun ia bergabung di program Beasiswa InCare. Sejak bergabung, selain aktif di berbagai kegiatan InCare, ia juga memiliki banyak aktifitas atau kesibukan di kampus dan luar kampus.
Untuk aktifitas di luar kampus, ia lakukan guna mendukung kebutuhan biaya studinya. Kegiatannya, mengajar privat dan berjualan online,.
Otomatis waktunya untuk belajar tidak lagi full. Belum lagi, bersama peserta beasiswa lain, Kiky mengemban amanah untuk mengelola program beasiswa bagi anak dhuafa di beberapa lokasi di Sumut.
Luar biasanya, gadis berkacamata ini tetap bisa meraih capaian prestasi akademik yang baik. Ia mengaku, mencapainya tidak mudah. Perlu fokus dalam setiap kegiatan perkuliahan, termasuk disiplin mengerjakan tugas-tugas, hingga keaktifan dalam kelas.
Ditanya tentang pencapaiannya, mahasiswi yang gemar menulis ini menjawab, bahwa sebenarnya tidak ada obsesi khusus untuk meraih IP 4.0. “Hanya berupaya belajar sebaik mungkin saja. Saya juga berupaya memperkaya wawasan, dan pastinya bacaan terkait subjek kuliah,” ungkapnya.
Selanjutnya Kiky mengingatkan hal penting, agar selalu menjaga adab kepada guru atau dosen. “Karena mereka telah menghantarkan ilmu dan pemahaman kepada kita,” tegasnya ■
0 Comments