“Kapan kam (kamu) pulang? Kam tinggal lama disini kan? Ajarin dulu kami ngaji ya ….” Rentetan kalimat itu dilepaskan serombongan anak tatkala bersua dengan peserta Student Work Camp (SWC) Ulil Albab di Masjid Nurul Iman.
Kali ini even SWC mengambil lokasi di Desa Susuk, Kecamatan Tiganderket, Kabupaten Karo. Desa ini cukup adem serta memiliki danau yang menjadi daya tarik sekaligus dapat memanjakan mata pengunjung. Penduduk menamainya Danau Susuk.
Danau ini memiliki luas 8 Ha. Rata-rata kedalaman air 175 cm. Dalam setahun belakangan ini telah dilakukan gerakan pembersihan, setelah bertahun-tahun berbagai sampah dan eceng gondok sempat menutupi permukaan danau. Kondisinya saat ini telah bersih dan menjadi lokasi wisata.
Bersyukur, salah satu sisi danau ini berlokasi persis di belakang Masjid Nurul Iman yang menjadi satu-satunya masjid di desa ini. Aktifitas ibadah dan da’wah di desa ini berjalan cukup baik, yang didukung dengan keberadaan da’i muda, Ustadz Ilham Syafawi.
Susuk berpenduduk 450 kepala keluarga dimana 150 nya adalah keluarga muslim. Jaraknya dari Gunung Sinabung adalah sekitar 6 kilometer. Selain subur sehingga pertanian menjadi mata pencaharian utama warga, sebenarnya desa ini ini juga memiliki tambang batu dolomite.
Di desa inilah selama 3 hari (1-3 Mei 2015), Sahabat Pendidikan Ulil Albab melaksanakan kegiatan SWC. Even kali ini diikuti oleh 13 peserta penerima beasiswa serta pembina. Berbagai rangkaian acara memenuhi jadwal selama 2 hari.
Dimulai dari silaturrahim dengan warga muslim setempat. Aktifitas lain diantaranya, pelajaran mengaji, bercerita, dan games bagi anak-anak, perbaikan dan pembenahan masjid, serta diakhiri dengan rihlah ke kebun warga sambil memanen sayuran.
Kegembiraan dan keakraban berhasil dibangun peserta SWC bersama warga dan anak-anak. Mengutip komentar warga, anak-anak yang hadir ke masjid pun lebih ramai dibanding biasanya. Bahkan, ketika diadakan lomba cerdas cermat bagi anak-anak, masjid menjadi riuh dengan teriakan, tawa, serta celoteh ala anak-anak. Berbagai hadiah yang dibagikan pun membuat mereka makin senang dan bersemangat. Subhanallah.
Perbaikan dan pengecatan Masjid Nurul Iman juga menjadi aktifitas yang begitu menyenangkan. Kerja gotong royong alias keroyokan yang ditingkahi celutukan antar peserta SWC membuat kerja berjam-jam menjadi ringan dijalani.
Sambil mengecat, beberapa peserta sempat melihat sekumpulan ternak kambing dan lembu melintas di depan masjid. Dari sini muncul ide yang sempat didiskusikan serius diantara peserta tentang model pemberdayaan desa dengan pola pemeliharaan ternak.
“Kalau bisa di tiap desa yang kita kunjungi ada pemberdayaan ternak kambing atau lembu, insya Allah dimulai 2 ekor selanjutnya nanti kan bisa berkembang biak jadi banyak,” cetus peserta SWC, dengan bersemangat ■
0 Comments