Riuh rendah suara anak-anak rutin menggema siang hingga sore hari dari sebuah bangunan sederhana, di Desa Bantenan, Kecamatan Stabat Baru, Kabupaten Langkat.

Tempat mengaji sederhana itu, dibangun dengan dukungan donasi dari donatur Ulil Albab. Makanya, Rumah Tahfidz Qur’an (RTQ) Ulil Albab, dipilih sebagai namanya. Awal Oktober 2017 dibuka, santrinya berjumlah 10 orang. Sekarang santrinya sudah berjumlah 36 orang, dengan 2 pengajar. Umi Aisyah dan Ustadzah Ade Erika.

Jadwal mengaji adalah dari Senin hingga Jumat. Karena ruangan yang kecil, maka terpaksa waktu belajar dijalankan dalam dalam 2 shift. Yang pertama pukul 14.30-16 wib, dan yang kedua 16-18 wib, dengan diselingi shalat ashar.

Kebanyakan santri berasal dari anak warga desa sekitar. Mereka tertarik untuk menitipkan anaknya di RTQ, karena melihat perubahan dari anak-anak yang sudah bergabung. Banyak santri yang telah memiliki kemampuan hafalan lumayan.

Materi yang diajarkan pada santri, selain bacaan iqra’ dan Qur’an, juga hafalan Qur’an, surat pendek, do’a harian, serta praktek ibadah. Banyak diantara santri yang masih berusia di bawah 7 tahun.

Warga banyak tertarik menitipkan anaknya di sekolah non formal ini, disamping karena di sekitar situ tidak ada sekolah agama, juga karena para santri sudah banyak yang menorehkan prestasi di berbagai perlombaan yang diikuti. Pernah, dari 10 santri yang dikirim mengikuti lomba hafal surat pendek, azan, dan doa-doa, sebanyak 9 orang meraih piala dan penghargaan!

Selain dijadikan tempat menyemai bibit anak-anak penerus perjuangan Islam, guru-guru dan da’i yang ditugaskan Ulil Albab, juga menangani pembinaan terhadap kalangan remaja, pemuda, dan para orangtua. Rutin setiap Kamis malam diadakan pembinaan remaja/pemuda. Sementara untuk orangtua, pengajian dilaksanakan tiap Rabu malam