Ratusan siswa dan mahasiswa di Sumatera Utara penah merasakan menjadi peserta beasiswa Ulil Albab. Sejak digulirkan pada 1998, alumni program ini telah tersebar mengisi berbagai lapangan kehidupan di seantero tanah air.
Walaupun pastinya ada cerita sedih tentang alumni yang belum berhasil melepaskan diri dan keluarganya dari kesusahan, sangat banyak juga bertebar cerita keberhasilan alumni.
Salah satunya adalah yang dijalani Yuan Alfinsyah Sihombing, S.Si, M.Si. Pemuda kelahiran 5 Juli 1989 ini berasal dari Barus. Salah satu kecamatan di Tapanuli Tengah.
Sejak 2006, Yuan telah merantau ke Medan. Anak ke-6 dari 8 bersaudara ini bergabung di program beasiswa Sahabat Pendidikan Ulil Albab pada tahun 2008. Menurut penuturannya, banyak hal menarik dan ilmu yang ia dapatkan ketika menjadi peserta beasiswa khususnya dalam hal pembinaan.
Pemuda cerdas ini menempuh pendidikan S1 di Univesitas Negeri Medan (UNIMED) Fakultas FMIPA Jurusan Fisika tahun angkatan 2008.
Berbekal tekad, kerja keras, dan ketekunan beribadah, waktu perkuliahan pun berhasil dijalaninya dengan lebih cepat. Tidak hanya itu, ia juga meraih nilai cumlaude sekaligus menjadi wisudawan terbaik UNIMED pada pelaksanaan wisuda tahun 2011.
Tidak ingin berpuas diri, selanjutnya pemuda low profile ini bertekad melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Tidak ingin membebani orangtuanya yang masih harus memperjuangkan kehidupannya di kampung, Yuan memilih untuk mengajar agar sedikit demi sedikit dapat mengumpulkan uang guna mewujudkan mimpinya.
Silih berganti, mulai dari mengajar private less hingga menjadi guru SMP di sebuah sekolah menjadi rutinitas yang ia jalani selepas tamat dari kampus. Profesi tentor di sebuah bimbingan studi di Medan pun pernah ia lakoni.
Akhirnya dari hasil tabungan selama mengajar terkumpul sejumlah uang yang dirasanya cukup guna melanjutkan cita-citanya mengambil program S2 di Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta. Setelah kembali ke kampung untuk meminta izin orangtua serta dibarengi niat menggapai ridha Allah, dengan langkah pasti ia mendaftar di fakultas MIPA jurusan Fisika.
Alhamdulillah menjalani suka duka menjadi mahasiswa di perantauan dijalani Yuan dengan tabah. Perpaduan belajar keras, kepintaran, do’a orangtua, serta kesungguhan beribadah, menghantarkan pemuda berkacamata ini kembali meraih prestasi membanggakan.
Pada pelaksanaan wisuda 2013, ia terpilih menjadi wisudawan terbaik dan tampil memberikan kata sambutan mewakili FMIPA UGM. Sungguh menjadi kado terbaik bagi diri dan orangtuanya yang hadir ketika itu.
Saat ini, sebenarnya ia masih memendam keinginan yang kuat untuk melanjutkan ke jenjang S3 atau doktoral. Awalnya ia ingin melanjutkan studi ke Jepang. Belakangan ia tertarik untuk mengincar kuliah lanjutan di Arab Saudi. Alasannya agar dapat menguasai Bahasa Arab sekaligus berhaji atau umrah gratis.
Prestasi teranyarnya adalah lulus dalam tes penerimaan dosen di FMIPA USU. Pada pengumuman 10 Pebruari 2015 lalu, dari banyak pendaftar, nama Yuan muncul sebagai salah satu dosen baru yang lulus seleksi perekrutan.
“Jujur, awalnya saya tidak terlalu berharap lulus, karena katanya alumni UNIMED tidak akan pernah bisa diterima di sana. Namun Allah berkendak lain,” ujarnya dengan penuh syukur.
“Allah memberi yang terbaik dari apa yang saya tidak duga, semoga ini menjadi ladang da’wah saya mendedikasikan diri di dunia pendidikan,” tambah Yuan. BarakalLah ■ ehk
0 Comments